[SIRI PERANGI SYIAH] BAGAIMANA AQIDAH RAFIDHAH TERHADAP PARA SAHABAT RASULULLAH?

Oleh : Keris Research Institute for Syiah Ideology (KERiS)

Aqidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat - semoga Allah meredhai para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di "Furu' Al Kafi" dari Ja'far 'alaihi salam : "Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi[1]. 

Al Majlisi dalam kitab "Haqqul Yakin" menyebutkan : "Bahawasanya seorang budak Ali bin Husein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakar dan Umar, lalu dia menjawab : "Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka dia orang kafir juga."[2] 

Dalam tafsir Al Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90)  : 


إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (an nahl: 90)

Mereka mengatakan : al fahsyaa' (keji) adalah Abu Bakr, al-munkar adalah Umar dan baghyi (kezaliman) adalah Utsman[3]. 

Mereka mengatakan dalam buku mereka "Miftahul Jinaan" : Ya Allah anugerahkanlah selawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah[4]. Dan dua thoghut serta anak perempuan mereka berdua....dan seterusnya[5]. Apa yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakar, Umar, Aisyah dan Hafshah. 

Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan Umar, kemudian mereka memukul anjing tersebut dengan tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai anjing itu mati. Kemudian mereka membawa seekor anak kambing. Mereka berikan nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani kambing tersebut dengan pukulan menggunakan sandal, sampai kambing itu mati[6]. 

Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar iaitu abu Lu’lu’ al Majusi dengan nama Baba Syujaa'uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama)[7]. - Semoga Allah meredhai seluruh sahabat dan para ummul mukminin.- 

Lihatlah wahai saudara sunnahku, alangkah dengki, alangkah keji lagi jahatnya golongan yang keluar dari agama ini. Lihatlah apa yang mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Sesungguhnya umat Islam diseluruh dunia mengakui kedudukan, keadilan dan kebaikan kesemua sahabat nabi. Sejarah telah pun membuktikan dan menyaksikan pengorbanan para sahabat nabi di dalam menegakkan Islam. Malah perkara-perkara ini sudah pun menjadi pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan dan kedudukan mereka yang selalu di hadapan serta jihad mereka dalam Islam. 

--------------------------------------------------------------------------------

Rujukan : 

[1] Furuu' Al Kafi, oleh Al Kulaini, hal : 115

[2] Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522. Di sini perlu di isyaratkan bahawa sesungguhnya Ali bin Hasein dan Ahlu Bait semuanya berlepas diri dari semua ini yaitu kedustaan yang diada-adakan oleh kaum Rafidah atas diri mereka - semoga Allah memerangi kaum rafidhah - alangkah buruknya kedustaan yang mereka lakukan. (Insya Allah penterjemah akan membuat satu edisi yang berisikan sikap Ahlul Bait terhadap para sahabat, yang akan diambil dari buku-buku pegangan mereka sendiri, agar pembaca mengetahui sebenarnya mereka telah menyelisihi ahlul Bait sendiri dalam bersikap terhadap para sahabat Rasul.)

[3] Tafsir Al Qummi, hal : 218

[4] Ketahuilah pembaca budiman : Mereka sendiri telah menjadikan kuburan Khomeini sebagai tempat yang suci, dan mendirikan di atasnya bangunan seperti Ka'bah sebagai tandingan Ka'bah kita yang mulia.

[5] Miftahul Jinaan, hal : 114. Lihat doa dua berhala Quraisy, insya Allah di edisi ke 15

[6] Tabdiidul Zhilaam wa tanbiihun Niyam, oleh Ibrahim Al Jabhaan, hal : 27

[7] Abbas Al Qummi, (Alkuna wal Alqaab) 2/55

Post a Comment

0 Comments