4 GOLONGAN YANG MEMINTA PENANGGUHAN DI AKHIRAT

Oleh: Syeikh Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari
Diterjemahkan : Abu Umamah Arif Hidayatullah melalui IslamHouse.com
Transliterasi kedalam Bahasa Melayu oleh : Jebat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan: “Rasulullah ï·º bersabda:

“Ada empat golongan, kelak pada hari kiamat akan berhujah dan minta ditangguhkan perkaranya. Orang tuli yang tidak boleh mendengar apapun, orang bodoh, orang pelupa, dan yang  terakhir orang yang hidup pada masa-masa kekosongan yang tidak ada rasul. 

Adapun orang yang tuli, maka dia membela dirinya dengan mengatakan: “Ya Rabb, sungguh Islam telah datang, namun diriku tidak mendengar apapun tentangnya”.

Sedangkan orang yang bodoh, mengatakan: “Ya Rabb, Islam telah datang, akan tetapi aku tidak mengerti sama sekali, sedangkan anak-anak kecil melemparkanku dengan kotoran (najis) haiwan”.

Orang yang pelupa pula berkata: “Ya Rabb, Islam datang, namun aku tidak mengerti sama sekali”. Adapun orang yang meninggal pada masa-masa fatroh (tidak ada Nabi mahupun Rasul), maka dia mengatakan: “Ya Rabb, Engkau tidak pernah mengutus padaku seorang rasul”.

Maka setelah itu mereka semua diambil sumpahnya agar mentaati -Nya dan diperintahkan kepada mereka agar semuanya masuk ke dalam api. Barangsiapa yang memasukinya, maka dia akan rasa dingin dan beroleh keselamatan, dan barangsiapa yang enggan memasukinya maka dia ditarik darinya”.

Hadis ini Sahih, dikeluarkan oleh Imam Ahmad, al-Bazzar, Ibnu Abi ‘Ashim di dalam kitabnya ‘as-Sunnah’, dan al-Baihaqi di dalam ‘al-I’tiqad’, semuanya dari Abu Hurairah dan dari al-Aswad bin Sura’i. Al-Baihaqi mengatakan: “Sanadnya Sahih”.

Post a Comment

4 Comments

  1. apa ni tak paham langsung...gambarajah tuh langsung tak der kaitan dengan isi...buat orang keliru.....

    ReplyDelete

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PenaMinang.com tidak bertanggungjawab terhadap komentar yang diutarakan melalui ruangan ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri.

Segala caci maki, kutukan, fitnah adalah antara anda dengan ALLAH Azza Wa'jal. Berilah komen dan kritikan yang membina. Insyallah kami akan cuba membalas komen-komen anda.