Yang dimaksud dengan at thiinah (tanah) menurut orang Rafidhah adalah tanah perkuburan Husain radhiallahu ‘anhu. Salah seorang penganut agama Rafidhah yang bernama Muhammad An Nu’man Al Haritsi yang bergelar dengan “Syeikh Al Mufid”, menukilkan di dalam kitabnya “Al Mazaar” dari Abi Abdillah dia berkata : “Di tanah perkuburan Husain terdapat ubat untuk segala penyakit dan dia merupakan ubat yang paling besar (mujarrab)”.
Berkata Abdullah : “Calitkanlah di mulut bayi kalian tanah (perkuburan) Husain”
Dia berkata : Telah dikirim kepada Abi Hasan Al-Ridha dari negeri Khurasan sebuah bungkusan kain di antaranya terdapat segumpal tanah, maka dikatakan kepada utusan itu: Apa ini? Dia berkata : Tanah perkuburan Husain, tidaklah dia mengirimkan sedikitpun dari bungkusan kain atau lainnya, kecuali dia meletakkan di dalamnya tanah itu, dan berkata tanah itu sebagai penenangnya Insya Allah. Dikatakan kepadanya : Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Shadiq tentang pengambilan akan tanah perkuburan Husain, maka Shodiq menjawab : “Apa bila kamu mengambilnya maka ucapkanlah : “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu disebabkan oleh hak malaikat yang telah mengenggam (tanah ini), dan meminta kepadamu, disebabkan oleh hak Nabi yang telah menyimpannya, dan oleh hak Al Washi (Ali) yang telah bersatu di dalamnya agar Engkau melimpahkan Selawat kepada Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan agar Engkau menjadikannya ubat penawar untuk seluruh penyakit, dan pengaman dari seluruh ketakutan, dan penjaga dari seluruh kejahatan.
Abu Abdillah ditanya tentang penggunaan dua jenis tanah dari perkuburan Hamzah dan pekuburan Husain serta mana yang paling utama diantara keduanya. Maka dia berkata: “Tasbih yang dibuat dari tanah perkuburan Husain akan bertasbih (sendirinya) ditangan, tanpa (pemiliknya) bertasbih.”[1]
Sebagaimana orang Rafidhah mendakwakan, sesungguhnya orang syi’ah tercipta dari tanah yang khusus dan orang Sunni tercipta dari tanah yang lain, lalu terjadilah pencampuran antara kedua tanah tadi dengan cara tertentu, maka apa-apa yang terdapat pada orang syiah dari kemaksiatan dan kejahatan, maka itu merupakan pengaruh dari tanah sunni, dan apa-apa yang terdapat pada orang sunni dari kebaikan dan amanah, maka itu disebabkan oleh pengaruh tanah syi’ah. Dan apabila pada hari Kiamat nanti, maka keburukan dan dosa-dosa orang syi’ah akan diletakkan di atas Ahli Sunnah, dan kebaikan (pahala) Ahli Sunnah akan diberikan kepada orang syi’ah.[2]
--------------------------------------------------------------------------------
Rujuk :
[1] Kitab Al Mazaar, oleh syeikh mereka yang bergelar “Syeikh Al Mufid” hal : 125
[2] ‘Ilal-As Syaraai’ hal : 490-491, Bihar Al Anwar : 5/247-248
0 Comments
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِيم
السلام عليكم ورØمة الله وبركاته
PenaMinang.com tidak bertanggungjawab terhadap komentar yang diutarakan melalui ruangan ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri.
Segala caci maki, kutukan, fitnah adalah antara anda dengan ALLAH Azza Wa'jal. Berilah komen dan kritikan yang membina. Insyallah kami akan cuba membalas komen-komen anda.