HIKMAH DISEBALIK DIUTUSKAN PARA NABI DAN RASUL KEPADA UMAT MANUSIA

Oleh : Shabra Syatila 

Allah سبحانه Ùˆ تعالى mengutus para nabi dan rasul khusus hanya kepada kaum mereka, seperti firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk." (Ar-Ra’ad : 7)

Allah سبحانه و تعالى mengutus Muhammad ﷺ kepada semua umat manusia. Baginda ﷺ adalah penutup para nabi dan rasul, dan yang paling utama. Baginda ﷺ adalah pemimpin keturunan Adam dan pembawa bendera al-hamd (pujian) pada hari kiamat, dan Allah سبحانه و تعالى mengutusnya sebagai rahmat untuk seluruh alam.

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba`:28)

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى: 

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Wahai Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiyaa`:107)

HIKMAH DIUTUS PARA NABI DAN RASUL

1. Mengajak manusia kepada menyembah Allahسبحانه Ùˆ تعالى sahaja dan melarang manusia menyembah selain daripada Allah سبحانه Ùˆ تعالى. Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah Subhanahu wa Ta’ala (sahaja), dan jauhilah Thagut itu”, … (An-Nahl : 36)

2. Menjelaskan jalan yang dikehendaki Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al-Jum’ah : 2)

3. Menjelaskan keberadaan manusia setelah sampai kepada Rabb mereka pada Hari Kiamat. 

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى :  

"Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”. . Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang soleh, bagi mereka keampunan dan rezeki yang mulia. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemahuan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. (22:49-51)

4. Mendirikan hujjah kepada manusia. 

Sebagaimana firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"(Mereka Kami utuskan) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah سبحانه و تعالى sesudah diutusnya rasul-rasul itu. (An-Nisaa`: 165)

5. Rahmat

Sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiyaa`:107)

SIFAT PARA NABI DAN RASUL

Semua nabi dan rasul yang diutuskan oleh Allah terdiri dari kalangan lelaki golongan manusia. Allah سبحانه Ùˆ تعالى telah memilih, menentu serta menyaring mereka dari semua hamba-hamba-Nya. Dia memberi kelebihan kepada mereka dengan nubuwah dan risalah. Memperkuat mereka dengan mu’jizat. Memberikan kemuliaan kepada mereka dengan risalah, membebani mereka dengannya, dan menyuruh mereka menyampaikan risalah tersebut kepada manusia agar manusia menyembah Allah سبحانه Ùˆ تعالى sahaja serta meninggalkan penyembahan selain-Nya. 

Dia menjanjikan kepada mereka syurga atas hal itu. Sesungguhnya mereka itu (alahimush shalatu was salam) telah jujur dan menyampaikan perintah Allah. Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami berikan wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui" (An-Nahl : 43) 

Sesungguhnya Allah سبحانه Ùˆ تعالى telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (Ali ‘Imran33) Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah سبحانه Ùˆ تعالى (sahaja), dan jauhilah Thagut itu”, … (An-Nahl:36)

Allah سبحانه Ùˆ تعالى memerintahkan kepada semua nabi dan rasul agar berdakwah kepada umat manusia supaya manusia hanya menyembah Allah سبحانه Ùˆ تعالى sahaja, selain tidak menyekutukan-Nya. Dan Allah سبحانه Ùˆ تعالى telah menentukan syari’at bagi setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. …, (Al-Maidah : 48)

Ketika Allah سبحانه Ùˆ تعالى memilih para nabi dan rasul, Dia memberi sifat kepada mereka dengan ubudiyah (penghambaan) kepada-Nya pada tingkatan tertinggi, sebagaimana Dia katakan tentang Muhammad ï·º pada maqam tanzil: 

"Maha Suci Allah سبحانه Ùˆ تعالى yang telah menurunkan Al-Furqaan (iaitu al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al-Furqaan : 1) 

Dan Allah berfirman kepada Nabi Isa bin Maryam a.s:  

"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah سبحانه و تعالى) untuk Bani Israil. (Az-Zukhruf : 59)

Sesungguhnya semua nabi dan rasul adalah manusia yang diciptakan, mereka makan dan minum, lupa, tidur, boleh sakit dan akan meninggal dunia. Mereka tidak berbeza dengan manusia lainnya. Mereka tidak mempunyai sedikitpun dari sifat-sifat rububiyah dan uluhiyah. Mereka tidak boleh memberi manfaat dan bahaya kepada seseorang kecuali apa yang telah dikehendaki oleh Allah سبحانه و تعالى. Tidak mempunyai sedikit pun dari khazanah (perbendaharaan) Allah سبحانه و تعالى. Tidak mengetahui yang ghaib kecuali apa-apa yang diperlihatkan Allah سبحانه و تعالى kepada mereka.

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى kepada Nabi-Nya Muhammad ï·º : 

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan manfaat bagi diriku dan tidak dapat menolak mudarat kecuali apa yang dikehendaki Allah. Dan kalau aku mengetahui perkara-perkara yang ghaib, tentulah aku akan mengumpulkan dengan banyaknya benda-benda yang mendatangkan faedah dan (tentulah) aku tidak ditimpa kesusahan. Aku ini tidak lain hanyalah (Pesuruh Allah) yang memberi amaran (bagi orang-orang yang ingkar) dan membawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (Al-A’raaf : 188)

KEISTIMEWAAN PARA NABI DAN RASUL

Para nabi dan rasul adalah manusia paling suci hatinya, paling cerdas akalnya, paling benar imannya, paling baik akhlaknya, paling sempurna agamanya, paling kuat ubudiyahnya, paling sempurna tubuhnya, dan paling tampan rupanya. Allah سبحانه و تعالى telah memberikan mereka dengan beberapa keistimewaan, antaranya ialah :

1. Allah سبحانه و تعالى telah memilih mereka dengan wahyu dan risalah.

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : "Allah سبحانه Ùˆ تعالى memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia: …(Al-Hajj : 75)

Katakanlah: ”Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahawa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa”. (Al-Kahfi : 110)

2. Sesungguhnya mereka dipelihara dari kesalahan pada apa-apa yang mereka sampaikan kepada manusia iaitu aqidah dan hukum. Jikalau mereka keliru, maka Allah سبحانه و تعالى meluruskan mereka kepada yang haq dan benar.

Firman Allah سبحانه و تعالى :

"Demi bintang semasa ia menjunam, -Rakan kamu (Nabi Muhammad yang kamu tuduh dengan berbagai tuduhan itu), tidaklah ia menyeleweng (dari jalan yang benar), dan ia pula tidak sesat (dengan kepercayaan yang salah). Dan ia tidak memperkatakan (sesuatu yang berhubung dengan ugama Islam) menurut kemahuan dan pendapatnya sendiri. Segala yang diperkatakannya itu (sama ada Al-Quran atau hadis) tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat jibril) yang amat kuat gagah," (An Najm : 1-5)

3. Sesungguhnya mereka tidak boleh diwaris setelah kematian mereka.

Dari ‘Aisyah r.a, dia berkata, ‘Rasulullah ï·º bersabda, ‘Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah.’ (HR. al-Bukhari no. 6730 dan Muslim no 1757)

4. Mata mereka tidur dan hati mereka tidak tidur.

Dari Anas bin Malik r.a dalam cerita Isra`: ‘Dan Nabi ï·º tidur kedua matanya tetapi tidak tidur hatinya. Demikian pula para nabi, mata mereka tidur tapi hati mereka tidak tidur.” (HR. al-Bukhari no. 3570)

5. Sesungguhnya mereka diberi pilihan di antara dunia dan akhirat saat akan meninggal dunia.

Dari ‘Aisyah r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah ï·º bersabda, ‘Tidak ada seorang nabi yang sakit kecuali diberi pilihan antara dunia dan akhirat.” (HR. al-Bukhari no 4586 dan Muslim no. 2444)

6. Mereka dikuburkan di tempat mereka meninggal dunia.

Dari Abu Bakar r.a, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah ï·º bersabda, ‘Tidak akan dikuburkan seorang nabi kecuali di tempat dia meninggal dunia” (Sahih. HR. Ahmad no. 27. lihat Sahih al-Jami’ no. 5201)

7. Bumi tidak dapat memakan jasad mereka.

Dari Aus bin Aus r.a, dia berkata, “Rasulullah ï·º bersabda: ‘Sesungguhnya hari terbaik kamu adalah hari Jumaat…’ dan dalam hadis ini: ‘mereka bertanya: ‘Hai Rasulullah, bagaimana selawat kami diperlihatkan kepadamu sedangkan engkau telah hancur?’ Mereka mengatakan: engkau telah hancur. Baginda ï·º menjawab: ‘Sesungguhnya Allah سبحانه Ùˆ تعالى mengharamkan jasad para Nabi kepada bumi.” (Sahih. HR. Abu Daud no 1047, Sahih Sunan Abu Daud no. 925)

8. Mereka tetap hidup di kubur mereka dan melakukan solat.

Dari Anas r.a, dari Nabi ï·º, Baginda bersabda, ‘Para ï·º  tetap hidup di kubur mereka, melaksanakan solat.’ (HR. Abu Ya’la no 3425. lihat: as-Silsilah al-Ahadis Sahihah no. 621)

Dari Anas r.a, sesungguhnya Rasulullah ï·º bersabda, ‘Aku melewati Musa a.s pada malam aku diisra`kan di sisi tumpukan pasir merah sedang solat di dalam kuburnya.” (HR. Muslim no. 2375)

9. Isteri-isteri mereka tidak boleh dikawini setelah mereka.

Firman Allah سبحانه Ùˆ تعالى : 

"Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengahwini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah dia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah سبحانه و تعالى . (Al-Ahzaab : 53)

Kita semua wajib beriman kepada semua nabi dan rasul. Barang tidak beriman kepada salah seorang dari mereka, bererti dia kafir kepada semuanya. Kita wajib membenarkan apa-apa yang sahih dari mereka iaitu berita-berita mereka, mengikuti mereka dalam kebenaran iman, serta mengikut kesempurnaan tauhid dan akhlak yang baik. Kita wajib mengamalkan syari’at nabi yang diutus kepada kita, iaitu penghulu dan penutup sebaik-baik yang diutus kepada semua manusia dan alam semesta, iaitu Muhammad ï·º.

Firman Allah سبحانه و تعالى :

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad, s.a.w), dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh." (An-Nisaa`:136)

MANFAAT DARI BERIMAN KEPADA PARA NABI DAN RASUL

Mengenal rahmat Allah سبحانه و تعالى kepada hamba-hamba-Nya dan perhatian-Nya kepada manusia. Di mana Allah سبحانه و تعالى telah mengutus para rasul kepada manusia yang memberi petunjuk untuk menyembah Rabb, dan bagaimana manusia menyembah-Nya. Memuji Allah سبحانه و تعالى dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat ini. Mencintai rasul dan memuji mereka tanpa berlebihan; kerana mereka adalah utusan-utusan Allah سبحانه و تعالى , beribadah kepada-Nya, menyampaikan risalah-Nya, dan memberi nasihat kepada hamba-hamba-Nya.

Post a Comment

0 Comments