PETAH BICARA, PAKAR BERDEBAT, BUKAN TANDA TINGGI ILMUNYA


Ibn Rajab berkata :

"Dan sesungguhnya orang yang datang kemudian lebih banyak terfitnah dalam perkara ini. Mereka menyangka orang yang banyak ucapannya, debatnya ataupun bantahannya dalam masalah agama adalah orang yang paling berilmu dibandingkan orang yang tidak seperti itu. Maka ini sesungguhnya benar-benar kebodohan yang murni.

Cuba perhatikan para pembesar sahabat dan ulama mereka seperti Abu Bakr, Umar, Ali, Mu'az, Ibnu Mas'ud dan Zaid bin Thabit R.A, bagaimana keadaan mereka padahal ucapan mereka lebih ringkas dari ucapan Ibnu Abbas dan mereka jelas lebih alim dibanding Ibnu Abbas. Begitu pula dengan para tabi'in, ucapan mereka lebih banyak daripada ucapan para sahabat sedangkan para sahabat lebih alim dibandingkan mereka, juga para tabi'ut tabi'in, ucapan mereka lebih banyak dari ucapan tabi'in, namun para tabi'in lebih alim (berilmu) dari mereka.

Jadi jelaslah bahawa ilmu tidak diukur dengan banyaknya periwayatan apalagi pendapat, akan tetapi ilmu itu adalah cahaya yang diletakkan ALLAH di dalam hati seseorang hamba sehingga ia dapat mengenal yang hak dan membezakannya dari yang batil serta mampu menerangkan yang hak itu dengan ungkapan-ungkapan yang ringkas dan tepat menurut tujuan."

Sumber : Bayan Fadli Ilmi Salaf, 38

Post a Comment

0 Comments