[SIRI PERANGI SYIAH] APAKAH HUKUM MENDEKATKAN AHLI SUNNAH DENGAN SYIAH AR-RAFIDHAH?

Oleh : Keris Research Institute for Syiah Ideology (KERiS)

Saudaraku pembaca yang budiman, dalam permasalahan ini, saya tampilkan tulisan-tulisan DR. Nashir AL Qafari di dalam kitabnya : "Masalah At Taqriib", iaitu dalam bab yang ke tujuh, dimana beliau berkata (semoga Allah merahmatinya) :

"Bagaimana mungkin mendekatkan antara orang yang mencaci kitab Allah dan menafsirkannya sesuka hati dan mendakwa akan turun kitab-kitab ilahi (wahyu) kepada imam-imamnya setelah Al Quranul Karim? Dan mereka memandang keimaman itu adalah kenabian. Para imam bagi mereka seperti para nabi, bahkan lebih mulia. Mereka (Syiah) mentafsirkan mengibadati Allah semata-mata yang mana itu adalah intipati dari misi (ajaran) para rasul seluruhnya tidak sesuai dengan maknanya yang hakiki, dan mereka mendakwakan bahawa sesungguhnya ibadah itu adalah ta'at kepada para imam, dan sesungguhnya syirik kepada Allah adalah mentaati selain mereka (para imam) yang bersama mereka. Mereka mengkafirkan orang-orang yang terbaik dari para sahabat Rasulullah, dan mendakwa seluruh sahabat telah murtad, kecuali tiga atau empat atau tujuh sesuai dengan perbezaan riwayat mereka. Dan orang ini (orang Syiah) tampil berbeza dengan dan ganjil dari jamaah kaum muslimin dengan masalah-masalah akidah dan keyakinan di dalam keimaman, kemaksuman (terjaga dari dosa), Taqiyah (kemunafikan), dan mengatakan Raj’ah (imam kembali ke dunia), Al qhaibah (menghilangnya As Kaari) dan Al Bada'[1]."[2]

------------------------------

Rujukan :

[1] Defenisi ini lihat kembali edisi-edisi yang telah berlalu, diantaranya edisi : 2, 6 dan 7.

[2] "Masalah At Taqriib" DR. Nashir AL Qafari (2/302).

Post a Comment

1 Comments

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PenaMinang.com tidak bertanggungjawab terhadap komentar yang diutarakan melalui ruangan ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri.

Segala caci maki, kutukan, fitnah adalah antara anda dengan ALLAH Azza Wa'jal. Berilah komen dan kritikan yang membina. Insyallah kami akan cuba membalas komen-komen anda.