PENGUSIRAN YAHUDI BANI AN-NADHIR DARI MADINAH - BAHAGIAN KEDUA [AKHIR]

Oleh Nurfitri Hadi

Sambungan dari : PENGUSIRAN YAHUDI BANI AN-NADHIR DARI MADINAH - BAHAGIAN PERTAMA

Peranan Orang-orang Munafik

Mendengar pesanan Rasulullah ﷺ yang disampaikan oleh Muhammad bin Maslamah radhiallahu ‘anhu, orang-orang Yahudi Bani Nadhir pun takut. Mereka mempersiapkan diri untuk keluar dari Madinah, membawa segala barang yang boleh mereka bawa. Saat inilah, orang-orang munafik Madinah memainkan perannya. Tokoh munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul memberi 'jaminan' syurga untuk orang-orang Yahudi ini. Dia berkata, “Kalian jangan pergi, jangan keluar dari Madinah. Sesungguhnya bersamaku ada 1000 orang yang siap siaga mempertahankan kalian. Membela kalian dan rela mati demi berjuang bersama kalian”. Saat itulah Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya,


أَلَمْ تَرَ إلى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

"Tidakkah engkau melihat dan merasa hairan (wahai Muhammad) terhadap sikap orang-orang munafik itu? Mereka tergamak berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir dari kalangan (kaum Yahudi) ahli Kitab: "Sesungguhnya, kalau kamu dihalau keluar sudah tentu kami akan keluar bersama-sama kamu, dan kami tidak akan tunduk taat kepada sesiapapun untuk menentang kamu selama-lamanya dan kalau kamu diperangi, sudah tentu kami akan membela kamu!" Padahal Allah mengetahui dan menyaksikan bahawa sebenarnya mereka adalah pendusta." (Al-Hasyr : 11).

Orang-orang Yahudi kembali memperolehi keyakinan diri. Tokoh Bani Nadhir Huyai bin Akhtab mengirim utusan kepada Rasulullah ﷺ dengan membawa pesan, “Sungguh kami tidak akan pernah keluar dari kampung halaman kami. Lakukanlah apa yang engkau inginkan”.

Cabaran Yahudi ini pun disambut oleh Rasulullah ﷺ. Baginda ﷺ terus memimpin para sahabatnya untuk menyerang perkampungan Bani Nadhir. Melihat tindak balas dari Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, orang-orang munafik pun menarik sokongan mereka terhadap orang-orang Yahudi Bani Nadhir. Allah Ta’ala berfirman mengisahkan mereka,


لَئِنْ أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِنْ قُوتِلُوا لَا يَنْصُرُونَهُمْ وَلَئِنْ نَصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ

"Demi sesungguhnya! Jika orang-orang (Yahudi) itu dihalau keluar (dari Madinah), mereka (yang munafik) ini tidak akan keluar bersama-samanya dan demi sesungguhnya, jika orang-orang (Yahudi) itu diperangi, mereka (yang munafik) ini tidak akan membelanya dan demi sesungguhnya, jika ditakdirkan mereka membelanya sekalipun, sudah tentu mereka (semuanya - Yahudi dan munafik) akan melarikan diri kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan," (Al-Hasyr : 12).

Oleh kerana itu, Allah samakan orang-orang munafik ini dengan syaitan.


كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ * فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ

(Sikap kaum munafik dengan kaum Yahudi itu) samalah seperti (sikap) Syaitan ketika ia berkata kepada manusia: "Berlaku kufurlah engkau!" Setelah orang itu berlaku kufur (dan tetap terkena azab), berkatalah Syaitan kepadanya: "Sesungguhnya aku adalah berlepas diri daripadamu, kerana sebenarnya aku takut kepada Allah, Tuhan yang menguasai seluruh alam!". Maka kesudahan keduanya, bahawa mereka ditempatkan di dalam neraka, kekal mereka di dalamnya. Dan yang demikian itulah balasan makhluk-makhluk yang zalim. (QS. Al-Hasyr: 16-17).

Serangan ini tidak berlaku lama. Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya hanya memerlukan satu malam sahaja untuk membuatkan orang Yahudi takut bukan kepalang. Akhirnya, mereka menyerah kalah dan bersetuju untuk keluar dari Madinah.

Mereka diizinkan membawa unta-unta mereka, namun mereka tidak diizinkan membawa senjata-senjata mereka keluar dari Madinah. Namun yang menakjubkan, dan menunjukkan betapa dengkinya Yahudi terhadap umat Islam, mereka merobohkan rumah-rumah mereka sebelum berangkat dan mereka ambil atap-atap yang boleh mereka manfaatkan. Atap-atap dari runtuhan rumah mereka itu, mereka angkut dan diletakkan diatas unta mereka. Mereka melakukan semua ini agar tidak ada benda tinggalan mereka yang boleh dimanfaatkan oleh kaum Muslimin. Mereka sama sekali tidak redha dengan kaum muslimin untuk mendapatkan manfaat dan kebaikan hatta sedikitpun. Dan hanya satu orang dari mereka yang memeluk Islam dari peristiwa ini. Sebahagian di antara mereka yang lain telah pergi menuju Syam dan sebahagian yang lainnya bergabung dengan orang-orang Yahudi di Khaibar.

Perang Bani Nadhir ini terjadi setelah Perang Uhud, bukan pada Bulan Rabiul Awal tahun 4 H yang bertepatan empat bulan terjadinya Perang Badar.

Pengajaran :

- Perang Bani Nadhir menunjukkan kekuasaan Allah dan Maha Perkasa ALLAH. Kaum muslimin pada awalnya menyangka mereka tidak mungkin mereka boleh mengalahkan Bani Nadhir yang berkubu ddidalam kubu mereka. Sampai Allah katakan dalam surah Al-Hasyr : 2 

"...Kamu (wahai umat Islam) tidak menyangka bahawa mereka akan keluar (disebabkan bilangannya yang ramai dan pertahanannya yang kuat), dan mereka pula menyangka bahawa benteng-benteng mereka akan dapat menahan serta memberi perlindungan kepada mereka (dari azab) Allah. Maka Allah menimpakan (azabNya) kepada mereka dari arah yang tidak terlintas dalam fikiran mereka, serta dilemparkanNya perasaan cemas takut ke dalam hati mereka, (lalu) mereka membinasakan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri (dari dalam) sambil tangan orang-orang yang beriman (yang mengepung mereka berbuat demikian dari luar). Maka insaflah dan ambillah pelajaran (dari peristiwa itu) wahai orang-orang yang berakal fikiran serta celik mata hatinya."

Namun di situlah hikmah Allah, Dia jadikan mudah sesuatu yang sulit bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

- Pertolongan Allah itu dekat, apabila seseorang menempuh jalan yang benar atau tepat.

- Orang atau kelompok yang menghina, merendahkan, dan menzalimi Rasulullah ﷺ adalah sebagai tanda kebinasaan mereka sudah dekat.

- Kerugian dan kebinasaan orang-orang yang mengkhianati janji.

- Adanya hubungan dekat dan kerjasama antara orang-orang kafir dengan orang-orang munafik untuk menghancurkan Islam. Dalam surah Al-Hasyr ayat 11, Allah menyebutkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani, adalah bersaudara.

- Orang yang merencanakan keburukkan, maka keburukkan tersebut akan menimpa dirinya sendiri.

- Bolehnya menebang pohon dan merosak bangunan dalam peperangan jika perkara itu terpaksa dilakukan. Sebagaimana Rasulullah ﷺ membakar dan menebang pohon-pohon kurma di kebun tempat persembunyian Bani Nadhir.

Sumber:

- Shalabi, Ali Muhammad. 2007. Ghazawatu ar-Rasul, Durus wa ‘Ibar wa Fawa-id. Kairo: Muassasah Iqra.
- alaukah.net

Post a Comment

0 Comments