Telaga Utsman di Madinah. Rujuk : https://english.alarabiya.net/life-style/travel-and-tourism/2018/03/11/After-1400-years-water-still-flows-in-Uthman-ibn-Affan-well-in-Madina |
Bakar bin Ayyub As-Sakhtiyani menceritakan kepada kami dari ayahnya, Abu Qilabah [1], dia berkata :
Aku masuk ke sebuah (rumah) penginapan di Syam, lalu aku mendengar suara seorang lelaki yang berteriak, "Aduh celaka aku! Aku akan masuk neraka." Maka aku pun bertanya kepada orang dikawasan berkenaan, "Siapa dia?" Lalu ada yang menjawab, "Engkau pasti hairan bila melihatnya."
Kemudian aku mendatanginya Ternyata dia seorang lelaki yang kudung tangannya dari bahu dan keduanya kakinya serta buta. Dan buruk mukanya seraya berteriak, "Aduh celaka aku! Aku akan masuk neraka." Maka aku pun bertanya kepadanya, "Wahai hamba ALLAH, apa yang terjadi denganmu?" Dia berkata, "Jauhilah kamu dariku!" Lalu seseorang mengatakan kepadanya, "Ceritakanlah kisahmu kepadanya!"
Setelah itu, lelaki yang kudung tangannya itu berkata, "Dulu aku termasuk orang yang masuk ke rumah Utsman pada hari pengepungan rumahnya. Saat itu aku yang paling cepat sampai dihadapannya. Ketika aku mendekatinya, isterinya menjerit sehingga aku menoleh kepadanya dan menampar mukanya. Maka Utsman pun melihatku, sementara kedua mata isterinya berlinangan air mata, lalu dia berkata, 'Semoga ALLAH mengudungkan kedua tangan dan kakimu, membutakan matamu dan memasukkanmu ke dalam neraka Jahanam'."
Lelaki yang kudung dan buta tersebut berkata, "Aku pun gementar, lalu aku melarikan diri kerana takut dengan doanya. Aku tidak melakukan apa pun selain itu. Kemudian aku naik kenderaanku dan mengenderainya dengan cepat. Ketika aku sampai di tempat ini pada malam hari, seseorang mendatangiku lalu melakukan kepadaku sebagaimana yang engkau lihat. Demi ALLAH, aku tidak tahu apakah itu manusia atau Jin. Yang pasti ALLAH telah mengabulkan doanya sehingga kedua tangan dan kakiku kudung dan mataku buta. Demi ALLAH, tidak ada yang tersisa dari doanya selain neraka bagiku."
Abu Qilabah berkata, "Aku pun hampir sahaja memijaknya dengan kakiku, lalu kukatakan kepadanya, 'Semoga laknat dan azab ALLAH sentiasa ditimpakan kepadamu'." [2]
____
[1] Dia adalah Abdullah bin Zaid bin Amr Al Jarami, seorang ulama ahli undang-undang dan pengadilan serta ahli ibadah di Basrah. Dia pernah diminta menjadi hakim, tetapi melarikan diri ke Syam dan wafat di sana. Dia termasuk seorang periwayat hadis yang Tsiqah. Dia wafat pada tahun 104 Hijriyah (Hilyah Al Auliya '2/282-289, Al A'lam 4/219)
[2] Atsar ini diriwayatkan oleh Al Muhibb Ath-Thabari dalam Ar-Riyadh An-Nadrah (3/41) dan Asy-Syablanji dalam Nur Al Abshar (hlm. 126)
0 Comments
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PenaMinang.com tidak bertanggungjawab terhadap komentar yang diutarakan melalui ruangan ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian sidang redaksi kami. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri.
Segala caci maki, kutukan, fitnah adalah antara anda dengan ALLAH Azza Wa'jal. Berilah komen dan kritikan yang membina. Insyallah kami akan cuba membalas komen-komen anda.